Kunjungan kenegaraan pertama Arab Saudi setelah 47 tahun yang lalu ini menunjukan bahwa negeri minyak tersebut tengah membutuhkan peningkatan kerja sama dengan Indonesia. Menurut pengamat hubungan internasional Alex Jemadu, lawatan kenegaraan ini menjadi momen penting baik bagi Arab maupun Indonesia.
"Itu penting baik bagi Arab maupun Indonesia," kata Alex saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (26/2).
Ia menjelaskan, di sektor perekonomian, Arab Saudi menilai pertemuan ini menjadi momen untuk memperluas kerja sama dengan Indonesia. Alex mencontohkan, dengan kondisi harga minyak yang belum pasti dan menurun saat ini, membuat Arab Saudi perlu melakukan diversifikasi ekonomi.
"Salah satu negara dengan potensi pasar yang besar dan secara kultural keagamaan sama dengan Arab yaitu Indonesia. Pertumbuhannya juga ketiga tertinggi di dunia. Dari segi ekonomi, Indonesia dilihat penting bagi Arab untuk mengantisipasi turunnya harga minyak," kata Alex.
Sementara itu, dari segi geopolitik di Timur Tengah saat ini, tengah terjadi persaingan antara Arab Saudi dengan Iran. Imbasnya, kedua negara itu tengah bersaing merebut simpati dari negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, yaitu Indonesia.
Alex mengatakan, kunjungan Raja Arab Saudi tersebut juga dilakukan untuk mengantisipasi kondisi geopolitik yang terjadi. Sehingga, Arab berupaya meningkatkan kembali hubungan baik dengan negara-negara di Asia dengan melakukan lawatan ke sejumlah negara di Asia. Karena itu, Alex juga menilai, kunjungan ini menjadi momen bagi Arab untuk mendekati Indonesia kembali.
"Jadi Arab semakin terbuka dengan Indonesia yang penting untuk didekati. Iran juga melakukan hal yang sama dengan Indonesia. Keduanya bersaing ingin mengambil hati, menarik simpati dari Indonesia," ujarnya.
Sedangkan bagi Indonesia, kunjungan negara yang kaya akan minyak ini memberi keuntungan tersendiri, khususnya untuk meningkatkan berbagai kerja sama termasuk di bidang minyak dan gas dan pariwisata.
"Bagi kita, Arab Saudi itu sumber investasi di bidang ekonomi, pariwisata, dan minyak. Mereka sudah mempunyai pengalaman dan jejaring pasar internasional yang luas," kata dia.
http://republika.co.id