Tradisi Aneh!!! Ibu-ibu di Desa Ini Memilih Istri untuk Anaknya dengan Cara Tak Lazim Astaghfirullah...

Di Bulgaria tengah, ada budaya pernikahan yang aneh. Gambar di bawah ini bukanlah p*lec*han s*ks*al, melainkan para ibu-ibu di tempat ini, memilih calon istri untuk anaknya dengan meraba alat vit*l si calon untuk memastikan apakah alat para calon layak pakai atau tidak. Wow..



Setiap tahun, suku Gipsi yang berjumlah hampir 1,8 juta jiwa akan berkumpul dan melakukan ritual pemilihan calon istri, dan jika terpilih, maka wanita itu akan dipastikan dapat suami yang juga sehat luar dan dalam.


Para pengantin baru jika dihitung dalam jumlah nominal tidaklah banyak, kira-kira hanya 10 juta Rupiah saja, kamu bisa dapatkan istri dengan wajah cantik.


Berdasarkan budaya setempat, remaja pria dan wanita yang di bawah umur dilarang saling bersentuhan, jadi bisa dipastikan pria dan wanita di sini semua perj*ka dan per*wan. Mereka harus meninggalkan sekolah sebelum usia 15 tahun, karena itulah setiap tahunnya,


 ritual perjodohan ini biasanya dipenuhi dengan para remaja.Di ritual tersebut, yang menjadi tokoh utamanya adalah pihak pria dan ibunya. Mereka akan memulainya dengan berkeliling 


dan mencari wanita yang mereka suka. Setelah ngobrol lama, pihak pria akan diskusi dengan orangtua dan mamanya akan datang dan memeriksa bagian wanita yang anaknya suka.

 
Ibu-ibu yang berkumpul di sini, adalah ibu dari wanita  yang sedang mencari jodoh.
Jangan heran kalau banyak perempuan-perempuan cantik ini berasal dari keluarga miskin, karena memang mereka percaya dengan cara menikahlah keluarga mereka akan mendapatkan kehidupan yang lebih layak.

 
Terkadang juga, ada pihak keluarga yang memiliki banyak anak cowok, akan langsung menjodohkan mereka dengan semua wanita di satu keluarga.

 
Bagi yang sukses dijodohkan, mereka akan naik ke mobil dan semua orang akan bersorak untuk mereka. Ada yang menarik, ada yang bernyanyi, dll.

 
Meskipun perjodohan seperti ini ditentang keras, tetapi bagi suku gipsi ini, ini adalah salah satu kebudayaan mereka yang harus dijaga.

 
Sebelum acara ini berakhir, bagi orang yang kurang beruntung mereka bukannya bersedih, malahan mereka akan bergandengan tangan dan menari bersama untuk mengakhiri ritual perjodohan hari itu.