Pendeta Esra Soru Tantang Debat Zakir Naik, Ini Jawaban Ketua Panitia yang Luar Biasa...



Pendeta Esra Soru Tantang Debat Zakir Naik, Ini Jawaban Ketua Panitia yang Luar Biasa...

Ketua Panitia Dr Zakir Naik Indonesia Visit 2017, Hanny Kristianto, menanggapi dingin tantangan pendeta Esra Soru yang ingin melakukan debat terbuka dengan ulam kelas dunia, Dr Zakir Naik.
Wakil Direktur Mualaf Centre Indonesia Hanny Kristianto itu mengatakan, Dr Zakir Naik sebenarnya tidak suka berdebat. Hal itu disampaikan langsung oleh Dr Zakir Naik saat bertemu dengan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) beberapa waktu lalu.
Selain itu, pendeta Esra Soru juga diminta untuk berkaca sebelum melakukan debat terbuka dengan Dr Zakir Naik. Sebab, Esra sendiri pernah kalah saat debat dengan kristolog asal Surabaya, Masyhud Sani Meta.
“Jelas dari bukti rekaman video dia (Esra Soru) pernah kalah berdialog dan tidak bisa menjawab pertanyaan – pertanyaan dari Masyhud Sani Meta (Kristolog) asal Surabaya,” tulis Hanny Kristianto di laman Facebooknya, Rabu (8/3).
Berikut ini tanggapan Hanny Kristianto terkait tantangan Pendeta Esra Soru untuk debat terbuka dengan Dr Zakir Naik:
Bismillah,
Kembali pendeta Esra Soru ingin mencari popularitas menantang Dr Zakir Naik berdebat..
Alhamdulillah, ketika bersilaturahim dengan Wakil Presiden RI – Jusuf Kalla, dokter Zakir Naik sendiri mengatakan bahwa beliau tidak suka berdebat..
Dan menurut seorang Kristolog dari Jakarta, pak Insan Mokoginta sebaiknya sebelum memutuskan menantang dokter Zakir Naik, pendeta Esra harus mengukur kemampuan diri dulu, karena jelas dari bukti rekaman video dia pernah kalah berdialog dan tidak bisa menjawab pertanyaan – pertanyaan dari Masyhud Sani Meta (Kristolog) asal Surabaya.
Tapi saya setuju dengan pendapat Pdt. Esra Soru mengenai kesesatan Pdt DR Yesaya Pariadji dan Benny Hinn dalam kothbahnya di https://www.youtube.com/watch?v=ZCgyyW7MaOQ
Dulu ketika saya masih penginjil, saya memilih menghindari perdebatan, saya berusaha lebih banyak beraksi dan sedikit berkata – kata, karena memang lebih penting memikirkan membantu dan menolong mereka yang lemah dan membutuhkan..
Tidak pantas seorang pemuka agama malah hidup bermewah mewah sementara masih banyak jemaat gereja yang kesusahan dan lemah membutuhkan pertolongan.. action talk louder than word..
sebagai sedikit bukti, saya bagikan beberapa link kegiatan saya ketika masih kafir, yang belum dihapus di youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=HXyUMMRoPQc
https://www.youtube.com/watch?v=TKAIdtHl0ZM
https://www.youtube.com/watch?v=OtVwzS4Fl0k
Sekarang saya sudah menjadi seorang muslim dan saya tidak lebih baik dari siapapun muslim lainnya..
خير الناس أنفعهم للناس
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. (HR. Ahmad)
Dalam injil sendiri berdebat itu adalah hal bodoh dan sia – sia:
Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
sia-sia belaka. Titus 3:9
ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan. Timotius 6:4-5
Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya. 2 Timotius 2:14
Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, 2 timotius 2:23
Dalam ajaran Islam, mengingkari kemungkaran dan menjelaskan kebenaran merupakan kewajiban seorang Muslim. Jika penjelasan itu diterima, itulah yang dikehendaki. Namun jika ditolak, maka hendaklah dia meninggalkan perdebatan. Ini dalam masalah agama, apalagi dalam urusan dunia, maka tidak ada alasan untuk berdebat.
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An-Nahl 125)
Bagi orang yang menginginkan kebenaran, maka kebenaran itu akan mudah diterima, tidak perlu dengan debat yang keras. Karena kebenaran itu begitu jelas dan terang benderang.
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya? (QS. Ali Imran 71)
لَوْلَا يَنْهَاهُمُ الرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ عَنْ قَوْلِهِمُ الْإِثْمَ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu. (QS. Al Maidah 63)
Jadi untuk apa kita berdebat? siapa saja yang berdebat hanya untuk cari menang, maka ia tidak diberi taufik dan tidak mendapatkan keberkahan ilmu. Adapun yang berdiskusi karena ingin meraih ilmu dan ingin meraih kebenaran serta menyanggah kebatilan, maka itulah yang diperintahkan
إِنَّ أَبْغَضَ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الْأَلَدُّ الْخَصِمُ
Sesungguhnya orang yang paling dimurkai oleh Allah adalah orang yang selalu mendebat. HR. Bukhâri, no. 2457; Muslim, no. 2668.
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah”. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (QS. Ali Imran 64)
Semoga Zakir Naik Visit Indonesia 2017 ini membawa manfaat dan mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan hidayah kejalan-Nya yang benar. Amiin.
in syaa Allah kehadiran Dr Zakir Naik ini semoga bisa membawa suasana baru yang lebih sejuk. Mengartikan dan meletakkan toleransi pada tempatnya untuk merekatkan kerukunan umat antar beragama.
اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ
الله أكبر‎ الله أكبر‎ الله أكبر‎
Hanny Kristianto (Bukan Ustadz)