Setiap Yang Berjiwa Pasti Akan Mati : Kisah Nyata Malaikat Maut Menangis Saat Mencabut Nyawa Wanita Ini, Kenapa?

Malaikat Maut pernah menangis saat mencabut nyawa seorang wanita. Kisahnya yang
mengharukan tercatat dalam Tadzkirah oleh Imam Qurthubi.

“Aku pernah menangis saat mencabut nyawa seorang wanita, ” kata Malaikat Maut. “Saat itu ia barusan melahirkan di padang pasir. Saya menangis saat mencabut nyawanya lantaran mendengar bayi itu menangis serta tak ada seseorang ada pula disana. ”

Tak ada sepengetahuan Malaikat Maut, karena ia hanya ditugaskan untuk mencabut nyawa, Allah Subhanahu wa Ta’ala lantas menyelamatkan bayi itu dengan langkahnya hingga lantas ia tumbuh besar serta jadi seorang ulama yang dicintaiNya.

Saksikan dua anak yang masihlah kecil itu, Malaikat Maut menangis karena ia mesti mencabut nyawa ibunya. Mereka bakal jadi anak-anak sebatang kara.
Th. untuk th. berlalu, dua anak itu selanjutnya tumbuh dewasa. Serta dengan izin Allah, ke-2 anak itu keduanya sama jadi raja di dua daerah yang berbeda.
  •  Kita tidak pernah tahu kapan Malaikat Maut bakal tiba mencabut nyawa. Satu yang tentu, akan tidak ada yang dapat memajukan serta
Katakanlah : “Aku tak berkuasa mendatangkan kemudharatan serta tdk (juga) faedah pada diriku, namun apa yang dikehendaki Allah”. Semasing umat mempunyai ajal. Jika telah datang ajal mereka, jadi mereka tak dapat mengundurkannya barang sesaatpun serta tidak (juga) mengutamakan (nya). (QS. Yunus : 49)

Tetapi, kita juga tidak dapat begitu takut dengan hari esok anak-anak serta keturunan kita. Mereka hidup, tumbuh serta besar tidaklah karena kita tetapi atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seperti cerita di atas, bahkan ditinggal oleh orangtuanya walau, Allah yang bakal bikin perlindungan mereka.